5 Langkah Mudah Membangun Septic Tank Resapan yang Benar dan Aman

Saat ini, hampir setiap rumah sudah memiliki septic tank. Namun, sudahkah septic tank di rumah Anda sesuai standar? Jika belum, simak cara membuat septic tank resapan sesuai SNI berikut ini!

Kehadiran septic tank di setiap rumah tangga di Indonesia saat ini sudah menjadi sebuah keharusan. Saking pentingnya, pemerintah pun membuat standarisasi terkait spesifikasi septic tank agar tak dibuat sembarangan.

Pertanyaannya, apakah septic tank di rumah Anda sudah sesuai spesifikasi? Nah,Âjika belum, simak cara membuat septic tank resapan yang sesuai Standar Nasional Indonesia (SNI) berikut ini.

1. Proses Penggalian Tanah

Cara membuat septic tank resapan yang pertama bisa dimulai dari proses penggalian tanah.

Merujuk pada SNI 2398:2017, tinggi septic tank minimal adalah 1,5 meter sehingga galian tanah yang harus Anda buat minimal 2 meter.

2. Pembuatan Sekat Pembatas

Selanjutnya, buatlah sekat pembatas antara wadah pembuangan dan sumur resapan.

Anda bisa membuat sekat dengan batu bata dan beton agar lebih kokoh dan awet.

Setelah itu, jangan lupa buat saluran penghubung di dalam sekat untuk menghubungkan kedua wadah.

3. Pengaturan Pipa Saluran Pembuangan

Pipa yang digunakan harus kedap air, anti korosi, dan sebisa mungkin tanpa sambungan. Kemudian pipa tersebut dihubungkan dengan sambungan T di saluran keluar tangki.

Pastikan pipa juga berposisi miring dari toilet hingga ke pembuangan. Contohnya, jika ketinggian paralon 80, maka sekatnya 75, dan paralon pembuangan 70.

4. Pembangunan Dinding Septic Tank

Dinding septic tank harus dibuat sekokoh mungkin agar tidak mudah roboh dan bocor, karena kerusakan pada septic tank dapat menyebabkan masalah lingkungan yang serius dan biaya perbaikan yang mahal. Salah satu cara untuk memastikan kekokohan dinding septic tank adalah dengan menggunakan bahan berkualitas tinggi seperti bata merah. Bata merah dikenal memiliki daya tahan yang baik dan kekuatan struktural yang memadai untuk menahan tekanan tanah di sekitarnya. Selain itu, agar dinding septic tank lebih tahan lama, lapisan penutup plester khusus dapat digunakan untuk melapisi bata merah tersebut. Plester ini berfungsi sebagai penghalang tambahan untuk mencegah kebocoran dan melindungi struktur dari kerusakan akibat kelembapan atau zat kimia berbahaya yang mungkin terdapat di dalam septic tank.

See also KPR Syariah: Pengertian, Keunggulan, dan Syarat Pengajuan

5. Finishing Septic Tank

Cara membuat septic tank resapan yang terakhir adalah tahap finishing. Pada tahap ini, buatlah lapisan tembok di bagian bawah septic tank. Hal ini penting untuk memperkuat struktur dan mencegah kebocoran. Setelah itu, pastikan untuk membuat lubang ventilasi pada bagian penutup septic tank. Lubang ventilasi ini sangat penting agar sirkulasi udara di dalam septic tank berjalan lancar, sehingga gas yang dihasilkan oleh proses pembusukan limbah dapat keluar. Dengan adanya ventilasi yang baik, risiko ledakan akibat penumpukan gas metana dapat dihindari. Jangan lupa untuk menutup kembali septic tank dengan rapat setelah semua tahap selesai.

Kesalahan Dalam Membuat Septic Tank yang Harus Dihindari

1. Septic Tank Terlalu Kecil

Ukuran septic tank sebaiknya disesuaikan dengan jumlah penghuni rumah. Semakin banyak penghuni, semakin besar pula septic tanknya.

Jika sepiteng terlalu kecil, maka akan mudah pampat dan Anda pun harus sering memanggil tukang sedot WC untuk mengosongkannya.

Jika Anda mengikuti cara membuat septic tank resapan sesuai panduan, pasti masalah ini bisa dihindari.

2. Struktur Septic Tank Kurang Kuat

Kesalahan pembuatan septic tank kedua yang sering terjadi yaitu strukturnya kurang kokoh, alhasil sepiteng rawan roboh dan bocor.

Untuk itu, buatlah dinding sepiteng dengan material yang kokoh seperti batako untuk dinding dan pelat beton untuk bagian penutupnya.

3. Jarak Sumur dan Septic Tank Terlalu Dekat

Anda tak ingin kan sumur sebagai sumber air bersih utama tercemari limbah septic tank?

Oleh karena itu, pastikan jarak septic tank tidak terlalu dekat dengan sumur air bersih ya!

Ingat, menurut SNI 2398:2017, jarak septic tank dengan sumur air bersih minimal 10 meter.

See also Terapkan 7 Cara Menabung Untuk Beli Rumah dengan Gaji 3 Juta

Jadi, pastikan Anda mengikuti cara membuat septic tank resapan yang sesuai standar ya!

Spesifikasi Septic Tank Menurut SNI

Tahukah Anda bahwa septic tank memiliki spesifikasinya menurut Standar Nasional Indonesia (SNI)?

Oleh karena itu, sebelum membahas cara membuat septic tank resapan, sebaiknya Anda pahami dulu spesifikasi sepiteng menurut SNI.

Pertama, septic tank merupakan fasilitas yang wajib ada untuk setiap jamban rumah tangga sesuai Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) Nomor 3 Tahun 2014.

Sedangkan menurut Standar Nasional Indonesia (SNI) 2398:2017, septic tank harus kedap air, memiliki lubang kontrol, ventilasi, pipa keluar masuk, dan dikuras secara regular.

Selanjutnya, SNI 2398:2017 mengatur agar septic tank dilengkapi penampungan dan pengolahan air limbah yang memiliki kecepatan aliran lambat.

Sementara, jarak ideal antara sumur resapan dengan sumur air bersih minimal 10 meter, jarak dengan bangunan minimal 1,5 meter, dan jarak dengan sumur resapan air hujan 5 meter.

Terakhir, ada juga standar bentuk dan ukuran septic tank menurut SNI 2398:2017 seperti:

  • Bentuk segi empat dengan panjang x lebar 2:1 sampai 3:1
  • Lebar minimal 0,75 meter
  • Panjang minimal 1,5 meter
  • Tinggi minimal 1,5 meter
  • Ambang batas 0,3 meter
  • Volume disesuaikan dengan jumlah penghuni rumah

Kehadiran septic tank di setiap rumah tangga di Indonesia saat ini sudah menjadi sebuah keharusan. Saking pentingnya, pemerintah pun membuat standarisasi terkait spesifikasi septic tank agar tak dibuat sembarangan.

Pertanyaannya, apakah septic tank di rumah Anda sudah sesuai spesifikasi? Nah, jika belum, simak cara membuat septic tank resapan yang sesuai Standar Nasional Indonesia (SNI) berikut ini.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *